Pada bulan Januari kami niatkan untuk umroh sekeluarga. Februari booking tiket setelah ambil uang tabungan, asuransi dan deposito. Maret periode pengurusan paspor, suntik meningitis, visa, dan lain-lain. Tanggal 22 April 2018 langsung berangkat dari Yogyakarta, dan transit Kualalumpur untuk kemudian lanjut Jeddah.
Ada beberapa ujian selama proses sebelum pemberangkatan, dari kerjaan kantor yang padat, kejar ujian beladiri 2 tingkat hingga anak-anak yang sakit bergantian hingga selama lebih sebulan. Selain itu proses visa yang mengalami keterlambatan karena perubahan aturan juga cukup membuat ‘jantung berdebar-debar’. Disamping itu kami juga ada amanah tetap menjaga kesehatan kedua orang tua (usia 76 dan 74 tahun) agar tetap fit hingga berangkat umroh. Padahal Bapak punya penyakit kompleks, dari jantung, stroke, ginjal, hingga diabetes.
Tapi kami meyakini bahwa Allah SWT akan memudahkan langkah kami mengunjungi rumah-Nya. Selama proses 3 bulan tersebut kami banyak-banyak ibadah. Saran dari dokter yang rutin memeriksa Bapak agar ambil asuransi kesehatan selama perjalanan umroh kami ganti dengan asuransi Allah. Apa itu?
Yakni diganti dengan sedekah fii sabilillah. Tak lupa doa dari ustadz, orang sholih, dan jamaah masjid kami minta agar dilancarkan dan dimudahkan selama perjalanan umroh. Aktivitas mengaji dan dakwah juga tidak kami tinggalkan selama proses menuju Baitullah.
Alhamdulillah perjalanan umroh kami selama 9 hari, 22 April hingga 30 Mei 2018 berjalan dengan lancar dan selamat. Semuanya sehat wal afiat. Bahkan 2 obat batuk yang kami bawa atas saran tetangga tidak kami gunakan sama sekali. Yang 1 botol kami berikan ke teman rombongan umroh yang sakit batuk. Bayangan kesulitan karena ikut umroh mandiri benar-benar sirna. Jamaah umroh mandiri tetap memperoleh layanan seperti jamaah umroh via biro umroh regular, terjamin dalam transportasi dan akomodasi.
Yang kami syukuri dalam umroh mandiri ini kami sekeluarga dapat melakukan ibadah umroh dengan biaya terjangkau. Jauh lebih murah daripada umroh regular. Ke depan kami ingin membuat umroh mandiri keluarga lagi agar keluarga-keluarga muslim dapat melakukan ibadah umroh, tidak dibayang-bayangi mahalnya biaya umroh. Umroh mandiri keluarga juga dapat semakin merekatkan hubungan keluarga, disamping peningkatkan ruhiyah.
Innamal a’malu binniyat, niatkan untuk umroh dan ikhtiar. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutkan biarkan Allah yang mengurus lainnya.
*) Kantor Duapao, Sidoarjo, Jawa Timur, 24 Juni 2018
keren kak
BalasHapusTerimakasih kakak
BalasHapusMasih di bausasran kak?