Sudah sering kita mendengar, membaca
dan mengikuti acara resensi buku, bedah buku atau dalam bahasa Inggrisnya a book review/a book report. Penulis
lebih enak memakai istilah resensi
buku daripada bedah buku. Penulis sudah berusaha mencari istilah resensi/bedah
buku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru terbitan Balai Pustaka, tapi
tidak menemukan. Secara sederhana, menurut penulis, resensi buku adalah
mengungkapkan kembali isi suatu buku secara ringkas/garis besar dengan tambahan
saran berupa kekurangan dan kelebihan buku tersebut menurut aturan yang
ditentukan. Manfaat terbesar kita membuat resensi adalah mengasah intelektual
dan memahami isi buku secara mendalam, sehingga sulit terlupakan. Marilah kita
bahas tentang resensi buku, manfaat dan cara membuatnya.
salah satu resensi buku yang pernah saya kirim ke koran KR tanggal 23 Oktober 2006
Manfaat Membuat Resensi Buku
1) Manfaat
pertama jelas mengasah intelektual, karena dengan me-resensi kita dapat
mengetahui kekurangan dan kelebihan buku tersebut, sekaligus memberi masukan. Kita
dapat membandingkan dengan teori atau wacana yang diungkapkan oleh penulis buku
yang kita resensi dengan teori yang diungkapkan penulis lain dari buku lain.
2) Memahami
secara mendalam isi buku yang kita resensi, sehingga tidak mudah lupa dan dapat
sebagai bahan diskusi.
3)
Mendapat
uang, jika resensi buku yang kita buat dimuat di koran atau majalah. Mau tahu
berapa fee yang kita peroleh? Dari
koran lokal Jogja seperti KR mendapat 50 ribu, ditambah dari penerbit yang
memberikan uang atau buku terbaru. Koran nasional, seperti Media
Indonesia dan Seputar Indonesia
(Sindo) 100 ribu, KOMPAS 150 ribu. Dari penerbit buku, GIP dan MIZAN 100-150
ribu. Kita dapat meminta minimal 3
buku terbaru dari penerbit yang tidak mau memberikan fee. Belum lagi jika kita mengirim ke jurnal ilmiah dalam negeri
atau luar negeri/internasional.
4)
Jika
produktif menulis resensi buku dan dimuat di koran, kita akan dikenal oleh
penerbit buku, sehingga akan diminta penerbit merensensi buku yang akan
dicetak. Jelas dapat fee dan dapat
untuk hidup atau membayar SPP, seperti yang dilakukan teman-teman penulis muda
KUTUB dari ponpes Hasyim Asy’ari, Krapyak.
Cara membuat resensi buku
Berikut
adalah cara membuat resensi buku yang penulis ringkas dari ”How To Write A Book Report”, karya Myrna Friend, Erindale Campus Library,
University of Toronto. Cara ini sudah diterima secara
internasional.
1) Memberi informasi bibliografi buku, seperti : nama
penulis/pengarang, judul lengkap, editor (jika ada), tempat (kota) penerbit, penerbit, bulan atau tahun
terbit dan jumlah halaman (ditambah romawi).
2) Bandingkan
materi tulisan dengan keadaan sekarang, apakah sesuai untuk zaman sekarang? Deskripsikan
penulis/pengarang: latar belakangnya, pekerjaan, reputasi, dll.
3)
Apakah
hal-hal atau keadaan yang penting ada hubungannya dengan buku tersebut? Apa
sumber materi penulis?
4) Jenis
buku (sejarah, biografi, kritik tulisan orang lain/literacy critism, sastra, dll) apa yang kita resensi?
5) Jelaskan
tujuan penulis dalam menulis buku yang kita resensi dan terangkan batasan
tulisannya dengan tema. Apakah buku tersebut mengusung tema populer? Apa hasil
survei? Untuk siapa buku tersebut ditulis, apa ditulis untuk kaum pelajar,
masyarakat awam, dll?
6) Apa
tema buku tersebut? Cari tema di bagian pendahuluan dan kesimpulan. Selama
membaca, coba elaborasi/kaitkan dengan tema buku, apa masih berhubungan?
7)
Apa
asumsi penulis yang tersirat atau tersurat (jika ada) berhubungan dengan materi
yang dia tulis?
8)
Jelaskan
struktur dari buku (daftar isi): bagian-bagian buku (seperti pendahuluan, isi,
kesimpulan), apakah pembagian buku tersebut valid? Apakah appendiks,
bibliografi, catatan-catatan, indeks buku tersebut berhubugan dengan isi buku?
9)
Cari
point utama atau konsep kunci!
10)
Apa
jenis data yang penulis gunakan dalam mendukung argumennya? Bagaimana dia
gunakan data tersebut dalam berargumen? Apakah argumennya sesuai data?
11)
Beri
bagian penting dari buku dengan kutipan!
12) Apakah
penulis sukses dalam mengkomunikasikan wacana atau teorinya? Apakah dia sukses
dengan tujuannya? Apakah malah bias?
13) Jelaskan
tujuan lain tulisan dari buku yang kita resensi. Apakah tulisannya dalam bahasa
yang bakudan efektif?
14)
Apakah
buku tersebut berkembang dari isu atau tema penelitian?
15) Baca
secara mendalam dan kritis. Alasan utama kemampuan membaca buku, yaitu: agar
dapat mengikuti alur pikiran penulis, melihat hubungan di antara idenya,
menghubungkan idenya dengan pengalaman kita, dan meng-evaluasinya dengan cerdas
dan kritis. Membaca kritis, karena dimungkinkan ada bagian dari buku tersebut
yang kontorversial dan mencari kekuatan serta kelemahannya. Bandingkan dengan
teori lain yang diungkapkan oleh penulis lain dari buku lain. Pembaca yang
hati-hati dapat memperhatikan hal-hal yang diperbuat penulis, seperti tema yang
meloncat-loncat, bias tema, dll. Perhatikan kata atau kalimat yang tidak kita
mengerti. Baca buku sampai selesai dan ikuti argumennya (dengan membacanya)
sampai selesai, jangan meng-justifikasi sebelum kita selesai membaca.
16) Resensi
di koran dengan jurnal ilmiah tentu berbeda. Resensi di koran biasanya berupa
bedah buku dengan isi ringkasan buku, tujuan tulisan, latar belakang penulis,
kesimpulan, kelemahan dan keunggulan
tulisan serta kata/kalimat yang digunakan sering tidak baku atau populer dan
diperuntukkan untuk masyarakat umum (contoh bisa dilihat di bagian utama
website ini, resensi buku: ”Hidup sehat
dengan tahajud” yang penulis kirim dan dimuat di KR). Resensi di jurnal
ilmiah ditambah teori lain yang diungkapkan penulis lain dan bahasa yang
digunakan bahasa baku serta untuk kalangan terbatas (biasanya terpelajar).
Itulah manfaat dan cara membuat resensi. Semoga dapat memberikan manfaat.
Boleh memberikan tambahan, saran atau bertanya. Terima kasih.
Patangpuluhan, 19 November 2006 (pukul 23.20)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar